Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell baru-baru ini memberikan pidato penting di pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole, yang menarik perhatian tinggi dari dunia keuangan global. Pertemuan tahun ini berfokus pada tema "transformasi pasar tenaga kerja", yang terkait erat dengan perubahan drastis di pasar tenaga kerja AS saat ini.
Pidato Powell dianggap sebagai jendela kunci untuk memahami arah kebijakan moneter masa depan Amerika Serikat. Saat ini, situasi ekonomi Amerika Serikat kompleks dan berubah-ubah, data inflasi menunjukkan hasil yang beragam, dan pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Meskipun indeks harga produsen bulan Juli mencatatkan kenaikan tertinggi dalam tiga tahun, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED) pada bulan September tetap kuat.
Pidato kali ini tidak hanya melibatkan arah kebijakan moneter jangka pendek, tetapi juga melibatkan evaluasi kerangka kebijakan The Federal Reserve (FED) yang dilakukan setiap lima tahun. Pasar mengikuti dengan cermat apakah The Federal Reserve (FED) akan menyesuaikan target inflasi, prioritas pekerjaan, atau memperkenalkan alat kebijakan baru. Ada kabar bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan meninggalkan "sistem target inflasi rata-rata", dan kembali memfokuskan pada target inflasi tunggal sebesar 2% untuk menangani lonjakan inflasi dalam beberapa tahun terakhir dan dampaknya terhadap manajemen ekspektasi serta kepercayaan konsumen.
Dalam sejarah, konferensi Jackson Hole sering kali menjadi platform untuk memperingatkan pergeseran penting dalam kebijakan moneter. Misalnya, pada tahun 2010 dan 2012, Ketua The Federal Reserve (FED) saat itu, Bernanke, mengisyaratkan dimulainya kebijakan pelonggaran kuantitatif di sini; pada tahun 2024, Powell mengeluarkan sinyal penurunan suku bunga, dan kemudian The Federal Reserve (FED) memulai siklus penurunan suku bunga.
Oleh karena itu, pidato Powell kali ini pasti akan memiliki dampak yang mendalam terhadap pergerakan pasar keuangan global. Para investor sedang mengamati dengan seksama dan menyesuaikan strategi investasi mereka, sehingga pasar keuangan global juga akan mengalami fluktuasi. Bagaimana Powell mencari keseimbangan antara "melawan inflasi" dan "menjaga pertumbuhan" akan menjadi sorotan utama dalam pidato kali ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell baru-baru ini memberikan pidato penting di pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole, yang menarik perhatian tinggi dari dunia keuangan global. Pertemuan tahun ini berfokus pada tema "transformasi pasar tenaga kerja", yang terkait erat dengan perubahan drastis di pasar tenaga kerja AS saat ini.
Pidato Powell dianggap sebagai jendela kunci untuk memahami arah kebijakan moneter masa depan Amerika Serikat. Saat ini, situasi ekonomi Amerika Serikat kompleks dan berubah-ubah, data inflasi menunjukkan hasil yang beragam, dan pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Meskipun indeks harga produsen bulan Juli mencatatkan kenaikan tertinggi dalam tiga tahun, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED) pada bulan September tetap kuat.
Pidato kali ini tidak hanya melibatkan arah kebijakan moneter jangka pendek, tetapi juga melibatkan evaluasi kerangka kebijakan The Federal Reserve (FED) yang dilakukan setiap lima tahun. Pasar mengikuti dengan cermat apakah The Federal Reserve (FED) akan menyesuaikan target inflasi, prioritas pekerjaan, atau memperkenalkan alat kebijakan baru. Ada kabar bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan meninggalkan "sistem target inflasi rata-rata", dan kembali memfokuskan pada target inflasi tunggal sebesar 2% untuk menangani lonjakan inflasi dalam beberapa tahun terakhir dan dampaknya terhadap manajemen ekspektasi serta kepercayaan konsumen.
Dalam sejarah, konferensi Jackson Hole sering kali menjadi platform untuk memperingatkan pergeseran penting dalam kebijakan moneter. Misalnya, pada tahun 2010 dan 2012, Ketua The Federal Reserve (FED) saat itu, Bernanke, mengisyaratkan dimulainya kebijakan pelonggaran kuantitatif di sini; pada tahun 2024, Powell mengeluarkan sinyal penurunan suku bunga, dan kemudian The Federal Reserve (FED) memulai siklus penurunan suku bunga.
Oleh karena itu, pidato Powell kali ini pasti akan memiliki dampak yang mendalam terhadap pergerakan pasar keuangan global. Para investor sedang mengamati dengan seksama dan menyesuaikan strategi investasi mereka, sehingga pasar keuangan global juga akan mengalami fluktuasi. Bagaimana Powell mencari keseimbangan antara "melawan inflasi" dan "menjaga pertumbuhan" akan menjadi sorotan utama dalam pidato kali ini.