Pasar obligasi baru-baru ini menunjukkan pola perbandingan yang menarik. Pasar obligasi China menunjukkan tren "bear steepening", di mana kurva imbal hasil secara keseluruhan naik, dan selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah 10 tahun dan 2 tahun semakin lebar. Sementara itu, imbal hasil obligasi kredit kelas AAA secara umum meningkat, dan selisih imbal hasil kredit jangka panjang sedikit meluas.

Sebaliknya, pasar obligasi AS menunjukkan karakteristik "bull flattening", di mana kurva imbal hasil secara keseluruhan menurun dan selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah 10 tahun dan 1 tahun menyempit. Fenomena ini mencerminkan perbedaan antara kondisi ekonomi dan orientasi kebijakan moneter kedua negara saat ini.

Perlu dicatat bahwa Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan pidato yang menarik pada seminar ekonomi Jackson Hole pada 22 Agustus. Dia menunjukkan bahwa risiko ekonomi saat ini sedang berubah, biaya pinjaman yang tinggi memberikan tekanan pada ekonomi, pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kelemahan, tetapi risiko inflasi masih dalam batas yang dapat dikendalikan. Pernyataan ini ditafsirkan oleh pasar sebagai sinyal bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil tindakan penurunan suku bunga pada bulan September.

Serangkaian perkembangan ini tidak hanya memengaruhi pasar keuangan tradisional, tetapi juga menarik perhatian para investor cryptocurrency. Pasar mengamati bahwa beberapa pemegang koin besar sedang menyesuaikan portofolio mereka, menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap arah pasar sedang berubah. Ke depannya, investor perlu memperhatikan data ekonomi dan kebijakan dari kedua negara, Tiongkok dan Amerika Serikat, agar dapat menyesuaikan strategi investasi mereka dengan tepat.